Selamat datang di All4Free

BURUNG GAGAK

Rabu, 01 Agustus 20121komentar

BURUNG GAGAK
Pada suatu sore, seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi, duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon.

Si ayah lalu menunjuk kearah gagak sambil bertanya, "nak, itu apa?"
"Burung gagak," jawab si anak.

Siayah lalu mengangguk-angguk, Namun beberapa saat kemudian dia mengulangi lagi pertanyaanya yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawaban tadi, lalu dia pun menjawab dengan sedikit keras, "Itu burung gagak, Ayah!"

Sejenak kemudian, si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Anaknya merasa agak marah dengan pertanyaan yang diulang-ulang itu, si anak pun menjawab dengan sangat keras, "BURUNG GAGAK!"

Si ayah terdiam seketika. Tidak lama kemudian, sekali lagi dia mengajukan pertanyaan tersebut. si anak jadi kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, "Gagak, ayah."

Beberapa saat kemudian sekali lagi si ayah membuka mulut hanya untuk menanyakan pertanyaan yang serupa. dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi marah.

"Ayah! Saya tidak mengerti, ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan itu dan sayapun sudah memberikan jawabanya. apa yang ayah ingin saya katakan? Itu burung gagak,burung gagak,Ayah" kata si anak dengan nada yang sangat marah.

Si Ayah kemudian bangkit menuju kedalam rumah meninggalkan si Anak yang terheran-heran.Sebentar kemudian si Ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu ditanganya. Dia mengulurkan benda itu kepada Anaknya yang masih marah dan bertanya-tanya. Ternyata benda tersebut adalah sebuah buku harian tua.

"Coba kau baca apa yang pernah Ayah tulis didalam diary itu," pinta si ayah.
Si Anak membaca bagian tersebut, Begini bunyinya,

"HAri ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun. tiba-tiba seekor gagak hinggap di pahon, Anaku terus menunjuk kearah gagak sambil bertanya, "Ayah, apakah itu?" dan aku menjawab, "burung gagak". walau bagaimanapun Anaku terus bertanya dengan pertanyaan yang sama, dan setiap kali aku pun menjawab dengan jawaban yang sama. sampai dua puluh lima kali Anaku bertanya demikian.
Demi rasa cinta dan sayang, aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga."

Setelah selesai membaca bagian tersebut, si Anak mengangkat muka memandang wajah Ayahnya yang kelihatan sayu dan sudah keriput.
Ayahnya dengan perlahan berkata,

"Hari ini Ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kamu telah kehilangan kesabaran dan marah."
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. all4free - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger